Pengembangan Karyawan

Tujuan organisasi

  • Profit oriented

Mengejar keuntungan semata dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada sehingga menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Keuntungan sebagai kelangsungan hidup suatu organisasi.

  • Non profit oriented

Tidak mengejar keuntungan, lebih kepada memberi pelayanan terhadap yang membutuhkan. Biasanya bersifat sukarela namun tidak ada organisasi yang murni bersifat sukarela karena pada intinya organisasi memerlukan biaya operasional untuk melakukan pekerjaannya.

 

Pengembangan karyawan

Pengembangan karyawan dilakukan setelah diperoleh hasil penjaringan dari rekruitmen karena pada dasarnya tidak ada orang yang sepenuhnya sesuai pada saat rekruitmen kecuali kalau orang tersebut sudah berpengalaman di bidang itu. Namun lain halnya dengan fresh graduate yang memerlukan pelatihan terlebih dahulu karena minimnya pengalaman.

  • Pelatihan Operasional: bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan. Metode yang digunakan: 1) On the Job Trainning, 2) Sekolah Vestibule, 3) Program Magang, 4) Kursus Khusus
  • Pengembangan Manajemen: bertujuan meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skill dan conceptual skill. Memerlukan kombinasi pengalaman, pelatihan dan pendidikan. Metode yang digunakan:
  1. Telaah kasus untuk pemecahan masalah
  2. Diskusi untuk bertukar dan memperoleh pengetahuan
  3. Pelatihan kepekaan untuk merubah sikap agar lebih peka
  4. Pelakonan peran untuk mengembangkan keterampilan interpersonal
  5. Instruksi terprogram untuk menyimpan pengetahuan
  • Evaluasi pengembangan: penilaian terhadap kinerja karyawan selama mengikuti program pengembangan. Jika program berhasil, dengan kata lain karyawan itu sudah mampu dan cakap dalam pelatihannya maka dapat ditempatkan di posisi yang sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya selama pelatihan. Rotasi pekerjaan, menempatkan karyawan pada bagian lain juga merupakan pengembangan dengan tujuan agar karyawan dapat lebih mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Penilaian prestasi kerja karyawan yang telah lama berdampak pada mutasi, promosi atau demosi pekerjannya.

 

Flippo, Edwin B. 1987. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.

Level Budaya Organisasi pada PERUM BULOG

ARTEFACT
Wujud nyata dari budaya organisasi
• Struktur organisasi: berbentuk lini dimana bawahan bertanggung jawab langsung pada atasannya.
• Logo organisasi: mempunyai filosofi dan arti tersendiri yang dapat menjadi ciri organisasi.
• Bentuk gedung: bentuk gedung bebas namun terdapat logo sebagai identitas organisasi.
• Pakaian dinas: karena merupakan PNS maka bentuk dan model relatif sama yang membedakan hanya logo dan nama instansi di pakaian tersebut.
• Bagan alur pengadaan: kegiatan operasional bulog adalah pengadaan dan penyaluran beras.
• Alur CBP (Cadangan Beras Pemerintah): mekanisme penyaluran beras dari pemerintah untuk penanggulangan keadaan darurat.

VALUES
Nilai-nilai Dasar Perum Bulog
Perum Bulog mempunyai nilai-nilai dasar yang dianut dan menjadi pertimbangan dalam bersikap dan menghadapi masalah sehingga menjadi sumber motivasi dan inspirasi untuk bekerja lebih baik. Nilai-nilai tersebut:
1. Kualitas
Perusahaan dengan seluruh jajaran manajemen dan pegawai sepakat untuk berorientasi pada kualitas produk dan pelayanan pada rakyat sesuai dengan visi dan misi.
2. Integritas
Keutuhan pribadi, manajemen dan organisasi yang mencerminkan konsistensi antara prinsip dengan perilaku.
3. Team Work
Seluruh unit kerja dan karyawan bergerak fokus dan total secara terintegrasi dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan.
4. Inovatif
Kemampuan untuk berfikir dan mengembangkan nilai-nilai kreatifitas dan inovasi dalam bekerja.
5. Responsif
Kemampuan perusahaan untuk mengambil keputusan dan melakukan upaya-upaya preventif maupun kuratif dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan strategis. Pada tingkat individu dicerminkan oleh kesadaran yang tinggi terhadap setiap kebijakan perusahaan.

Visi
Terwujudnya perusahaan yang handal dalam pencapaian ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Misi
1. Memenuhi kecukupan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau.
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di bidang pangan.

Arti Logo
o Logo bunga teratai mempresentasikan Bulog sebagai lembaga pangan yang handal untuk memantapkan ketahanan pangan.
o Warna jingga melambangkan optimisme dalam mencapai visi dan misinya.

BASIC ASSUMPTION
Pra anggapan dasar di bawah alam sadar
• Pegawai berstatus Pegawai Negeri Sipil karena Perum Bulog merupakan salah satu BUMN.
• Menambah pengalaman dan wawasan karena sewaktu-waktu bisa ditransfer ke divisi regional lain. Karena divisi regional terdapat di setiap provinsi jadi harus siap ditempatkan dimana pun.
• Jika menunjukkan progres yang baik maka sewaktu-waktu dapat dipromosikan dan sebaliknya jika kinerja buruk mungkin saja mendapat demosi.